September... salah satu bulan favoritku, ada beberapa momen penting dalam perjalanan hidupku,
- Bidadariku tercinta, lahir di bulan september, tepatnya tanggal 28 september 1945, ini ada kaitannya kenapa aq suka bgt dgn angka 28, coz of U, Mom...
- September 2007, tapi aq lupa tanggal pastinya, detik-detik krusial perjuangan 3 tahunku di kampus Ungu, sidang tugas akhir, finally aq mampu menuntaskan perjuangan kerja vs kuliah dgn meraih tiket utk memakai toga d bulan oktober 2007, Alhamdulillah...
- 7 September 2013, saat aq kembali mengenakan toga, buah dari perjuanganku sebagai mahasiswa konversi disalah satu kampus di Batam, Alhamdulillah... kali ini aq berhasil membawa mama n papa hadir di momen bahagiaku.
September 2016
September 2016, juga ikut menorehkan catatan indah dalam hidupku, 7 September 2016 aq dinyatakan positif hamil, sebuah penantian yg cukup panjang.
Namun kehidupan tak selalu identik dgn bahagia, ada masanya duka pun hadir... suka atau tidak kita juga harus siap menjalaninya.
Namun kehidupan tak selalu identik dgn bahagia, ada masanya duka pun hadir... suka atau tidak kita juga harus siap menjalaninya.
7 September 2016
Pukul 05.00 wib
aq mencoba menjawab rasa penasaranku, ini kali ketiga "tamu" yg biasanya selalu hadir ditanggal yang sama tiap bulannya, belum tampak keberadaannya.
Namun aq tak pernah berani bermimpi, aq sadar diri, aq divonis mengidap polip endometrium, bisa saja ini hanya keterlambatan biasa.
Polip itu bersarang dirahimku sejak Oktober 2015, dan baru dinyatakan bersih 11 Juli 2016 kemaren, perjuangan selama 10 bulan yg cukup melelahkan.
Pukul 05.00 wib
aq mencoba menjawab rasa penasaranku, ini kali ketiga "tamu" yg biasanya selalu hadir ditanggal yang sama tiap bulannya, belum tampak keberadaannya.
Namun aq tak pernah berani bermimpi, aq sadar diri, aq divonis mengidap polip endometrium, bisa saja ini hanya keterlambatan biasa.
Polip itu bersarang dirahimku sejak Oktober 2015, dan baru dinyatakan bersih 11 Juli 2016 kemaren, perjuangan selama 10 bulan yg cukup melelahkan.
Mulai dari kontrol di dokter umum di Tarempa, Kepulauan Anambas, hingga akhirnya aq dirujuk ke Batam, untuk mengkonsultasikan ke dokter Obgyn. Untuk mendapatkan referensi Aq mencoba berkonsultasi dengan 3 dokter obgyn yg cukup ternama + 1 shinshe, bukan tidak percaya hasil diagnosa mereka, namun aq butuh pengetahuan, untuk menjawab ketakutanku, untuk membantu mengurangi kekhawatiranku. Ternyata hasil diagnosa mereka sama, polip endometrium (sejenis tumor jinak) di rahim!
Ternyata aq tidak bermimpi... hasil tes yg kupegang 2 garis, Alhamdulillah... puja dan puji aq panjatkan kepada Ilahi Robbi.
Aq bahagia... sangat bahagia....
Aq dan suami sepakat untuk mengecek lebih lanjut ke dokter sore sepulang kerja.
Pukul 10.00
Manusia boleh berencana, namun Tuhan yang menentukan, pagi ini aq diliputi rasa takut, bagaimana tidak... ada bercak darah. Ditengah kegalauanku, aq berbagi cerita pada salah seorang rekan kerjaku, tanpa fikir panjang, dia menyarankan sesegera mungkin aq memeriksakan diri ke dokter, khawatir ada masalah dengan kehamilanku.
Pukul 11.30
Dokter setempat membenarkan hasil tespek yang aku pegang lewat hasil USG, namun aq mendapat warning keras berkaitan dengan Flek tersebut, karena seharusnya dia tidak boleh ada, karena itu pertanda ada masalah dengan kandunganku.
Suka atau tidak aq harus BEDREST total, demi kebaikanku sendiri!!
Berbekal beberapa jenis obat yang harus aq konsumsi, aktifitasku hanya berbaring...
ad rasa bosan, namun semuanya utk kebaikanku jg.
Pukul 14.00
Aq makin panik, obat penguat udah diminum, udah ga ad aktivitas lg yg dilakuin selain tidur, tapi pendarahannya malah makin banyak.
8 September
Pukul 05.00
Pendarahannya masih banyak, malah pagi ini aq temukan gumpalan dengan diameter 2cm, kenyal... walopun sudah aq bolak balik ditelapak tangan. Perasaanku ga enak, namun aq tak bisa berbuat banyak, ntah kenapa reflek aq memutuskan utk menguburkan gumpalan itu.
Pukul 08.00
Belum ad perubahan yg signifikan, akhirnya aq memutuskan utk berkomunikasi dgn dokter di Batam, berbekal foto usg dan hasil diagnosa sebelumnya yg kukirim via email dan WA.
Alhamdulillah aq mendapat respon yg sgt cepat, menurut diagnosa dokter di batam, aq mengalami ancaman keguguran. Untuk itu beliau menyarankan utk mencari obat yg diresepkan, dan sesegera mgkin digunakan.
Pukul 09.00
Puas berkeliling hampir d semua apotek yg ada di tempatku, akhirnya suamiku mendapatkan obat yg dimaksud, ternyata sangat jarang penggunaan obat tersebut disini, bahkan petugas disalah satu apotek berujar "dokter baru ya yg kasih resep obat ini? soalnya selama ini ga ad yg pernah resepin obat ini" jelas petugas tersebut.
"bukan dokter baru, tapi dokter senior" jawab suamiku.
Pukul 14.00
Lima jam setelah obat tersebut dikonsumsi, perlahan perdarahanku mulai berkurang, tidak seperti sebelumnya. Setidaknya aq bisa sedikit merasa lebih lega, setidakny obat tersebut mulai bereaksi.
14 September 2016
Perdarahanku bisa dikatakan sudah berhenti, stok obat pun sudah habis, lewat WA, dokter menyarankan agar jadwal konsultasi dipercepat.
Hasilnya diluar dugaan, kantong hamilku sudah ga utuh lg, abortus incomplete, begitulah penjelasan yg kudapatkan. Dokter menyarankan aq lgsg berangkat ke batam trip feri terdekat, untuk mendapat tindakan lanjutan.
Sedih yg luar biasa aq rasakan, hanya sekejap aq diliputi rasa bahagia. Meski aq berusaha menahan sesak di dada, tak bisa kupungkiri, sungai kecil mengalir deras di wajahku. Aq kuat...Aq ikhlas... tapi air mata tak bisa aq redam.
Ternyata aq tidak bermimpi... hasil tes yg kupegang 2 garis, Alhamdulillah... puja dan puji aq panjatkan kepada Ilahi Robbi.
Aq bahagia... sangat bahagia....
Aq dan suami sepakat untuk mengecek lebih lanjut ke dokter sore sepulang kerja.
Pukul 10.00
Manusia boleh berencana, namun Tuhan yang menentukan, pagi ini aq diliputi rasa takut, bagaimana tidak... ada bercak darah. Ditengah kegalauanku, aq berbagi cerita pada salah seorang rekan kerjaku, tanpa fikir panjang, dia menyarankan sesegera mungkin aq memeriksakan diri ke dokter, khawatir ada masalah dengan kehamilanku.
Pukul 11.30
Suka atau tidak aq harus BEDREST total, demi kebaikanku sendiri!!
Berbekal beberapa jenis obat yang harus aq konsumsi, aktifitasku hanya berbaring...
ad rasa bosan, namun semuanya utk kebaikanku jg.
Pukul 14.00
Aq makin panik, obat penguat udah diminum, udah ga ad aktivitas lg yg dilakuin selain tidur, tapi pendarahannya malah makin banyak.
8 September
Pukul 05.00
Pendarahannya masih banyak, malah pagi ini aq temukan gumpalan dengan diameter 2cm, kenyal... walopun sudah aq bolak balik ditelapak tangan. Perasaanku ga enak, namun aq tak bisa berbuat banyak, ntah kenapa reflek aq memutuskan utk menguburkan gumpalan itu.
Pukul 08.00
Belum ad perubahan yg signifikan, akhirnya aq memutuskan utk berkomunikasi dgn dokter di Batam, berbekal foto usg dan hasil diagnosa sebelumnya yg kukirim via email dan WA.
Alhamdulillah aq mendapat respon yg sgt cepat, menurut diagnosa dokter di batam, aq mengalami ancaman keguguran. Untuk itu beliau menyarankan utk mencari obat yg diresepkan, dan sesegera mgkin digunakan.
Pukul 09.00
Puas berkeliling hampir d semua apotek yg ada di tempatku, akhirnya suamiku mendapatkan obat yg dimaksud, ternyata sangat jarang penggunaan obat tersebut disini, bahkan petugas disalah satu apotek berujar "dokter baru ya yg kasih resep obat ini? soalnya selama ini ga ad yg pernah resepin obat ini" jelas petugas tersebut.
"bukan dokter baru, tapi dokter senior" jawab suamiku.
Pukul 14.00
Lima jam setelah obat tersebut dikonsumsi, perlahan perdarahanku mulai berkurang, tidak seperti sebelumnya. Setidaknya aq bisa sedikit merasa lebih lega, setidakny obat tersebut mulai bereaksi.
14 September 2016
Perdarahanku bisa dikatakan sudah berhenti, stok obat pun sudah habis, lewat WA, dokter menyarankan agar jadwal konsultasi dipercepat.
Hasilnya diluar dugaan, kantong hamilku sudah ga utuh lg, abortus incomplete, begitulah penjelasan yg kudapatkan. Dokter menyarankan aq lgsg berangkat ke batam trip feri terdekat, untuk mendapat tindakan lanjutan.
Sedih yg luar biasa aq rasakan, hanya sekejap aq diliputi rasa bahagia. Meski aq berusaha menahan sesak di dada, tak bisa kupungkiri, sungai kecil mengalir deras di wajahku. Aq kuat...Aq ikhlas... tapi air mata tak bisa aq redam.
10 Oktober 2016
Hari ini aq mulai berdamai dengan keadaan, aq kembali beraktivitas setelah rehat panjang. 3 minggu aq menghabiskan masa pengobatan dan pemulihanku di Batam.
Syukron Yaa Robb, aq diberikan kesempatan merasakan bahagia karena kehamilanku, meski hanya sesaat. Aq sadar, skenario-Mu jauh lebih indah dari pada segudang mimpiku. InsyaAllah aq ikhlas menunggu hingga saat yang tepat, anugerah itu kan kembali hadir di rahimqu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar